lihatlah agama istrimu jangan rupa wajahnya atau kulitnya

Kamis, 19 Maret 2009

kaum yang satu ini memang adalah kaum yang sudah kodrati menyukai kecantikan perempuan, dengan kulit putih mulusnya, cantik merona wajahnya, juga tutur lembut bahsanya, tetapi sebagian besar cinta pada kaum yang disebut kaum adam ini adalah cinta yang kadang tidak tahu alasannya apa dia mencintai seorang gadis, jadi pendek kata mencintai tumbuh kepada kaum yang disebut kaum hawa ini adalah tanpa alasan yang dapat ditemukan oleh sang pencinta sendiri.
namun sesungguhnya tetap kodrati kaum adam dalam mencintai turunan hawa adalah dengan dalih rupa, dan fisik....namun harus kau tahu sesungguhnya resiko yang akan kau ambil dengan meminang istri cantik rupa fisiknya adalah berat dan berbahaya bagi cintamu kepada tuhan, permisalannya adalah apabila istrimu cantik, lalu wajahnya terlihat oleh tetanggamu, teman-temanmu dan laki-laki normal yang lain dalam keluargamu bukankah dia akan merisaukan hatimu? kamu jadi akan kurang tenang mengingat tuhanmu, tidak lagi memahami arti kau hidup dan ibadahmu, kau akan berpikir jika kau pergi keluar dan istrimu dirumah bersama pembantu, atau adik-adikmu atau ada tetanggamu yang kau curiga akhlaknya bukankah kau hanya akan selalu memikirkan istrimu saja, kau menjadi terbelah hatimu, separuh untuk istrimu dan 2/3 untuk dunia bahkan bisa jadi kau tak lagi menaruh tuhan dalam hatimu, kau jadi munafik bahkan kafir karena melupakan kesejatian cinta hanya untuk cinta sesaat yang fana yang kau perebutkan dengan tenaga yang abis-abisan dahulu dengan menyingkirkan banyak pesaing mungkin..kau jadi takut istrimu selingkuh, lalu berprasangka padanya, keluargamu atau tetanggamu, hatimu menjadi kotor..ingatlah sesungguhnya para sahabat dan para nabi menikah hanya menurut apa yang ada, dan apa yang dipilihkan untuknya, jarang sekali para sahabat memilih jodohnya apalagi menarget tentang kriteria istrinya..jadi lebih baik kau punya istri tidak cantik, dengan kulit hitam, miskin dan juga yatim itu lah yang kan menyempurnakan agamamu..

cinta yang sejati

cinta seperti alunan seruling kematian
dikehidupan dunia mungkin sebagian besar orang mengatakan bahwa mencintai itu wajib dengan orang yang bener-bener dicintai, artinya juliet harus menikah dengan romeo atau si layla dengan si qais(majnun), menikah dan mengarungi hidup haruslah dengan orang yang dicintai sepenuh jiwa, mungkin begitu habiburrahman bilang, tapi aku mempunyai pikiran lain tentang hal itu bahwa sesungguhnya, cinta yang sejati adalah perasaan cinta atau kerinduan yang amat dalam kepada tuhan dengan mengalah kepada apa yang kita cintai didunia untuk direbut orang..permisalannya adalah ketika engkau menyukai dengan teramat dalam seorang gadis cantik tetapi ternyata temanmu juga mencintainya sehingga seolah terjadi cinta segitiga, maka mengalahlah dengan penuh rela, saat itu ingatlah Allah dengan teramat dalam karena pada saat perasaan kau akan peka untuk merindu dzat sejatinya cinta, yaitu Allah yang maha abadi.